Penjangkauan HIV & AIDS

Program Outreach / Penjangkauan dan Rujukan HIV/ AIDS  

Global Fund for AIDS, Tuberculosis and Malaria (GF-ATM) adalah lembaga donor Internasional yang bergerak di isu HIV-AIDS, tuberculosis dan malaria yang menjalin hubungan kerja sama dengan pemerintah Indonesia. Program penanggulangan ini sebagai bentuk respon negara terhadap HIV, membantu Indonesia dalam merencanakan dan merespon secara efektif empat komponen kunci yang salah satunya adalah Injecting Drug Users (IDU) dengan tujuan memperkuat program penanganan HIV yang berkaitan dengan pecandu suntik, outreach worker HIV dan AIDS.

Pada kesempatan ini Yayasan Caritas KAM sebagai salah satu Sub-Sub Resipien (SSR) Global Fund dibawah Koordinasi Principal Recipient (PR) Yayasan Spiritia dan Sub Recipient (SR) Yayasan Pelita Ilmu (YPI). Kerjasama ini telah dijalankan oleh Yayasan Caritas KAM dengan Global Fund dimulai dari tahun 2017 dan berlanjut sampai tahun 2024 dengan wilayah jangkauan Kabupaten Deli Serdang, Kota Tebing Tinggi, Kota Pematang Siantar, Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Labuhan Batu. 

SSR Yayasan Caritas KAM melakukan program fokus group diskusi terkait HIV dan penularannya kepada komunitas. Intervensi terhadap komunitas beresiko lewat kegiatan penjangkauan dan penyediaan layanan kesehatan berupa akses HCT- CST (pemeriksaan tes darah) sebagai kemudahan komunitas untuk mengetahui status resiko tinggi tertular HIV. 

Kegiatan – Kegiatan Outreach HIV- AIDS: 

Dalam implementasinya kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan di Kabupaten dan Kota, sebagai berikut:

  1. Penjangkauan dan rujukan komunitas Penasun, LSL dan Waria.
  2. Kegiatan Case Conference bertujuan meningkatkan koordinasi antar stakeholders, Dinkes, Puskesmas yang menjadi mitra Yayasan Caritas KAM. Kelompok Damping (Medan Plus), Peer Educator (PE), dan komunitas dimasing-masing daereah intervensi.
  1. Door to Door adalah kegiatan mengunjungi klien dari komunitas rumah ke rumah dengan melakukan pemeriksaan darah (test HIV) yang dibantu oleh petugas puskesmas.
  1. Mobile Clinic bertujuan untuk membangun komunikasi dengan komunitas MSM (Man Sex Man), TG (Transgender) serta mempermudahkan proses edukasi terkait HIV/AIDS, melakukan sosialisasi dan edukasi program terkait HIV/AIDS, serta dukungan dalam upaya mengurangi angka kasus HIV baru di komunitas MSM (Man Sex Man) dan TG (Transgender). 
  1. Pemeriksaan HIV Menggunakan alat oral test melalui air liur tanpa harus melakukan pemeriksaan darah atau disebut SHM (Skrining HIV Mandiri).